Wednesday, November 7, 2012

SEPI

Sinar surya mlai tenggelam suasana silih berganti
Suaramu tak terdengar lagi membuatku  jadi rindu
          Hembusan suara angin malam
           Membuatku rindu padamu di sini sendiri bertrman dengan sepi

         Kenangan terindah tak dapat ku lupakan

          Selamat tinggal kenangan. .selamat tinggal

      Aku  disini sendiri berteman dengan sepi

Bondan Prakoso & Fade To Black - Ya Sudahlah

Not With Me - Bondan Prakoso & Fade to Black

AWAN HITAM KEJAM

by Arum Fitri on Tuesday, October 23, 2012 at 7:54pm ·

Terlalu lelah segumpal awan putih untuk mengitari kutub utara sampai ke kutub selatan.
Tak tau asa yang berada dalam hatinya , bak segenggam buih busa yang kau tebarkan di atas aliran sungai.
Yang semula penuh dengan harapan tanpa waktu sedetik sudah kau lenyapkan dalam air itu.
Sedangkan di atas langit biru segumpal awan putih berusaha sekuat tenaga. Bekerja bersama dewa angin untuk menakhlukan awan-awan hitam yang berkeliaran.

Teganya kau awan-awan hitam ! Menghantui mentari yang sedang menhangatkan batu-batu kecil. Membuyarkan lamunan pelangi yang bernyanyi bersama kicauan burung kenari di atas dahan.
Tapi apalah daya kau terlalu kuat awan hitam ! kau berpasukan lebih dari aku . Aku hanyalah segumpal awan putih yang bermimpi menghadirkan senyuman untuk putri-putri bunga. Aku tahu itu !
Kau adalah raja dari segala raja. Dengan mudah menghancurkan mimpi-mimpi kecilku. Kau terlalu agung , hinga petirpun kau racuni untuk melawan aku yang lemah ini.
Tak puaskah dengan pasukanmu ? kini aku hancur olehmu ! sang petir kau suruh untuk menggiringku ke tempat sampah para pengecut!! .
Hai, kau awan hitam aku pun tahu aku adalah orang terbodoh yang berusaha melawanmu sendirian .Karena dewa anginpun tak pantas bersamaku yang bodoh ini. Dia pasti lebih memihak kau ! karena kau berpasukan banyak . Kau banyak yang memihak. Sedangkan aku tanpa senjata masih tak menyerah melawanmu.

Aku lemah, aku rapuh bukan karena aku pengecut. Aku adalah segumpal awan putih tak berdaya karena semua teman awan memihakmu.
Mungkin itulah jalan yang terbaik untuk mereka dan bukan untukku.
Terlalu sakit perasaan ini yang lenyap karena serangan petir-petir itu.
Biarlah awan hitam kejam,. Aku terima itu dan kini kuputuskan untuk terbang.
Terbang ke tempat yang lebih baik . Jauh, jauh akan awan-awan hitam yang kejam ! tak punya perasaan !!
Terimakasih untuk kekalahan berperang denganmu hari ini. Lihat suatu saat jika aku membalasmu. Aku pasti akan bisa melawanmu walau tanpa pedang sekalipun . Tancapkan perkataanku ini dalam isi perutmu, wahai awan-awan hitam yang penuh petir kejam .Menyambar setiap harapan, melenyapkan setiap impian, menghancurkan semua senyuman.

Boojonegoro,23 Oktober 2012